Prinsip-prinsip Islam Dalam Pendidikan

Diposting oleh vivin sasono Minggu, 09 Januari 2011

 

BAB 8 : Prinsip-prinsip Islam Dalam Pendidikan

A.    pengertian pendidikan
Kata pendidikan dalam bahasa arab berkaitan dengan tiga terma, yaaitu ta’lim, tarbiyah atau ta’dib. Arti pendidikan dikemukakan oleh para pakar pendidikan, antar alin :
1.      Syeh Muhammad al-Naquib al-Attas (1990:35) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu prosas penanaman sesuatu kedalam diri manusia.
2.      Omar Muhammad al-Touny al-Syaebany (1979:399) menyatakan bahwa pedidikan adalah usaha membimving, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan didalam kehidupan pribadinya sebagai mahkluk individual dan social, serta hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik dalam mengarahkan, membimbing dan memimpin perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya keptibadian yang utama.
B.     dasar-dasar pendidikan
Dasar ajaran islam adalah Kitab Allah dan Sunah Rosul yang disebut dengan Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini berlandaskan salah stu firman Allah dal Q.S. al-Nisa’/4:59 dan al Hadits HR. Malik (CD-ROM Hadits Mawsu’ah al-Hadits al-Syarif dalam kitab Muwatha’ Malik no. 1395)
C.    Batas-batas pendidikan
Islam tidak mengenal “henti dalam pendidikan/belajar). Selama seseorang masih diberi kesempatan untuk hidup, maka ia masih berkewajiban untuk belajar, meski secara non formal ataupun in formal.


D.    Catur pusat pendidikan
Dalam islam, pusat-pusat pendidikan dapat digolongkan menjadi empat, yaitu keluarga, masjid, sekolah dan masyarakat.
E.     Faktor-faktor pendidikan
Ada lima factor dalam pendidikan, yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, alat-alat dan alam sekitar.
1.      Tujuan pendidikan islam adalah terbentuknya manusia yang baik secara individual dan social, selalu mengabdikan diri kepada Allah Swt.
2.      pendidik adalah orang yang selalu mengarahkan peserta didik kepada tujuan pendidikan, baik orang tua dan guru.
3.      peserta didik adalah orang yang menerima pengarhan dari pendidik.
4.      Alat-alat pendidikan disini termasuk materi dan metode.
5.      Alam sekitar adalah lingkungan yang ada disekitar peseerta didik.

BAB 9. Prinsip-prinsip Islam Tentang Kesehatan

A.    Islam dan Kesehatan
Para ulama islam sepakat bahawa ajaran agama Islam bertujuan untuk memelihara lima hal pokok, yaitu agama, jiwa, akal, kehormata, (keturunan) dan kesehatan. Dalam tuntunan agama kita di wajibkan menjga tiga jenis kesehatan, yaitu kesehatan fisik, kesehatan rohani (mental) dan kesehatan social.
1.      Kesehatan fisik
Kesehatan fisik dapat dilakukuan daengan cara (a) hidup bersih, karena kebersihan bagian dari iman, (b) makan makanan yang bergizi, halal dan tahyyib.
2.      Kesehatan rohani
Hati juga harus bersih dari penyakit rohani. Kalau rohaninya sehat otomatis mentalnya juga baik. Kejiwan seseorang dipengaruhi dari perlakuan yang diterimanya sebelum dewasa.


3.      Kesehatan sosial
Kesehatan sosial adalah dimana kita dapat menempatkan diri dalam pergaulan dengan lingkungan di sekitar kita.
B.     Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pada Negara-negara berkembang, masalah kependudukan mencakup persoalan pertumbuahan penduduk yang cepat, pendidikan yang rendah dan pada akhirnya perusakan lingkungan.
1.      Keluarga berencana
agama islam memperkenalkan lima tujuan pokok, yaitu pemeliharaan agama, pemeliharan jiwa, pemeliharaan akal, pemeliharan keturunan an pemeliharaan harta. Keluarga berencana (KB) dalam mengatur kelahiran dapat ditempuh selama: tidak dipaksakan, tidak menggugurkan kandungan dan tidak mengakibatkan kemandulan abadi.
2.      Masalah lingkungan hidup
Manusia ditugaaskan oleh Allah menjadi khalifah di bumi dengan cara: mmenjaga hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan isinya dan manusia dengan sang pencipta yaitu Allah Swt.
C.    Aplikaasi nilai-nilai Islam dalam Kesehatan Lingkungan
Dalam masalah kesehatan mencakup pula kebersihan, baik  kebersihan/kesehata pribadi (personal hygiene) maupun masalah kebersihan/kesehatan lingkungan (environmental hygiene).
1.            perhatian Islam terhadap kesehatan
islam sangaat memperhatikan kebersihan dan kesehatan. Salah satu buktinya adalah adanya hadits Rosul Allah yang diriwayatkan oleh Al-Hakim yaitu “Gunakanlah 5 perkara sebelum dating 5 perkara, yaitu gunakan hidupmu sebelum dating matimu, gunakan masa sehatmu sebelum dating sakitmu, gunakan masa luangmu sebelum dating masa sempitmu, gunakan masa mudamu sebelum dating masa tuamu dan gunakan masa kayamu sebelum dating masa miskinmu”.



2.            Nilai-nilai islam dalam kesehatan lingkungan
a.       Kesehatan perorangan
Termasuk kesehatan perorangan adalah kebersihan badan, pakaian, tempat, bahkan makan.
Kesehatan anggota badan antara lain kulit, kuku, ataupun rambut kepala.
Pakaian berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan luar.kebersihan pakaian karena akan mempengaruhi kesehatan kulit.
b.      Kesehatan lingkungan
Lingkungan meliputi lingkungan fisik (tanah, air dan udara), lingkungan biologi (hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia) serta kingkungan sosial. Untuk memelihara atau mempertahankan kesehatan lingkungan  perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat, teratur dan terarah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antaraa lain: pengendalian Vektor atau serangga, undang-undang karantina dan pengelolaan lingkungan.

BAB 10 Prinsip-prinsip Islam Tentang Farmasi dan Genetika

A.    Pengobatan dalam Islam
Dalam riwayat Bukhari dam Muslim bahwa Rasulallah bersabda: Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia menurunkan obatnya.
1.      Macam dan Jenis Penyakit
Penyakit manusia pada umumnya dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu penyakit jasmani dan penyakit rohani. Penyakit jasmani dibuktikan dalam Q.S. An-Nur: 61, sedamgkan penyakit rohani pada manusi ditunjukkan dalam Q.S. Al-Baqarah: 10
2.      Pemanfaatan Bahan Haram dalam Pengobatan
manusia diperintahkan oleh Allah untuk mencari makanan yang halal dan baik. Sehingga meninggalkan makanan yang diharamkan. Hukumnya wajib bagi umat islam.


3.      Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternative dimasyarakat sering dipahami sebagai pengobatan yang dilakukan bukan melalui tindakan medis dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia sintetis untuk pengobatan seperti jamu, pijat refleksi dan akupuntur.
B.     Genetika
Dari ilmu genetika sudah lama diketahui bahwa setiap manusia ditentukan baik fisiknmaupun karakternya oleh dua hal yakni gen ayng dibawa sejak lahir dan pengaruh lingkungan semenjak dalam kandungan ibunya sampai mati.
1.      Genotip dan pengaruh lingkungan
Islam dalam ajarannya menekankan dua hal yakni mencari pasangan hidup yang baik dan mencari teman atau lingkungan hidup yang baik pula. Factor pengaruh terhadap janin dapat berupa maklanan, minuman, obat, penyakit dan emosi dari ibunya.
2.      Masalah makanan-minum
Dalam QS. Al-A’raf: 31 Allah secara eksplisit menyuruh kita untuk tidak makan minum secaara berlebihan. Untuk mengendalikan agar manusia tidak makan minum berlebihan  Allah mewajibkan manusia berpuasa pada bulan Ramadhan.
3.      Hubungan lelaki dan perempuan
Lelaki maupun perempuan harus menjaga kelaminnya. Bagi pasangan suami istri dalam melakukan hubungan harus dilakukan secara sehat. Islam juga mengajarkan setiap muslim untuk berhubungan antar lawan jenis secara sehat dan tidak boleh menikahi saudaranya sendiri seperti yang tertera dalam QS. An-Nisa: 23.
4.      Mengendalikan nafsu seks
Salah satu ajaran dalam Islam yakni puasa pada bulan Ramadan adalah dalam rangka menjaga kesucian baik lelaki maupun perempuan yakni dengan mengendalikan hawa nafsu syahwatnya, mengendalikan pandangan maupun ucapan yang mengarah pada perbuatan dosa.


C.    Rekayasa Genetika: Kloning Manusia
Ada perbedaan diantara ulama boleh dan tidaknya cloning manusia. Yang membolehkan dengan alasan cloning sebagai tanda keagungan Allah yang akan diperlihatkan kepada manusia. Bagi yang tidak boleh (haram) dengan alasan cloning dapat mengancam eksitansi manusia, meruntuhkan institusi pernikahan, merosotnya nilai manusia, menentang Tuhan, dan keracuan moral, budaya dan hukum.
Cloning manusia membuat rancau hubungan kekerabatan (muhrim dan bukan) dan hak kewarisan. Sebab cloning hanya mempunyai DNA dari donor nucleus saja (ayah), DNa ibu tidak ada.


BAB 11 Gender dalam Islam

a.     Pengertian seks dan jender
Seks adalah jenis kelamin (laki-laki, perempuan), sedaqngkan jender adalah akibat darip pembedaan atas dasar jenis kelamin. Jender merupakan konstruksi social yang terbentuk oleh masyarakat karena pengarah agama, kepercayaan, adapt-isdtiadat atau budaya
b.    Perkembangan Jender dari Masa ke Masa
Pada masa dahulu (pra Islam ), kondisi perempuan dimana pun keadaannya hamper sama. Perempuan tidak dihargai kemanusiaannya, dibawah kekuasan kaum laki-laki dalam keluarganya, bahkan secara teologis ia makhluk penggoda setara dengan syatan. Perlakuan kaum arab jahiliyah terhadap kaum permpuan tidak manusiawi sejak kelahirannya. Mereka dibunuh secara keji, dengan dikubur hidup-hidup sepeti yang tertera dalam QS. An-Nahl ayat 58-59.
Pada masa Nabi Muhammad s.a.w perempuan diperlakukan dengan baik. Mempunyai hak beribadah yang sama dengan laki-laki, dan dimata Allah laki-laki dan perempuan berada pada posisi yang sejajar.
c.      Feminisme
Feminisme dibarat pada dasarnya ingin keluar dari penindasan, ketidak adilan dan eksploitassi yang dilakukan oleh laki-laki maupun oleh budayanya. Ada beberapa corak gerakan feminisme, yaitu feminisme liberal, feminisme social, feminisme radikal dan feminisme raksis.
d.    Jender dan Feminisme dalam Islam
Menurut Ghazala Anwar gerakan feminis muslim yaitu untuk memulihkan martabat, kebebasan dan kesetaraan perempuan dan laki-laki dipilahkan dalam beberapa prekspektif, yaitu apologis, reformis transformative, rasionalis dan rejeksionis
  1. Prekspektif  apologis memandang bahwa persoalan utama dari peninidasan perempuan dan ketidak adilan jender adalah perbedaan anatara teks-teks otoritatif dengan praktik budaya
  2. Prekspektif reformis transformative persoalan utama mereka dalah perbedaan antara teks-teks otoritatif dengan tafsira-tafsiran tentangnya.
  3. Prekspektif rasionalis feminis ini berupaya untuk memperbaharui tradisi secara menyeluruh, meski masih tetap berbeda didalam kerangka kerja wacana islam yang dirumuskan secara tradisional.
  4. Prekspektif rejeksionis dalam presfektif ini menolak segala hal yang mendukung penindasan terhadap perempuan, tidak peduli dari mana sumbernya, daan tolak ukurnya adalah pengalaman perempuan

0 komentar

Posting Komentar